Tak mudah menghapus goresan dan menjadikannya putih tak bernoda.
Tak mudah menghapus noda dan dosa.
Bila putih bisa membuat putih.
Noda yang masih (dan selalu) membekas,
tetapi tertutup putih sapuan kuas.
Dosa yang tiada terhapus,
namum ada kebaikan yang membungkus.
Jika aku bisa berbuat satu demi satu kebaikan,
tanpa aku mengharapkan imbalan.
Jika aku berbuat baik dengan tulus,
maka.. nothing to loose!
Takan ada yang hilang,
saat aku tiada berharap sesuatu pun akan datang.
Tak berharap mendapat imbalan dari dari makhluk,
kecuali hanya keridhoan dari Yang Maha Satu Sang Pencipta makhluk.
(itukah makna keikhlasan kalbu?)
yang akan membawa putih yang sebenar-benarnya putih...
mengapa itu masih sangat sulit bagiku?
saat aku merebahkan tubuhku di pembaringanku,
sejenak sebelum tidur membuiaku,
ketika aku masih dalam alam sadarku,
mengapa aku masih sibuk berhitung,
seperti menghitung rugi dan untung,
kebaikan yang aku lakukan hari ini,
selalu diikuti perhitungan ini:
nanti siapa ya yang akan membalasnya?
nanti aku akan dipuji siapa ya?
telah berbagi hari ini,
pertanyaannya lagi:
ada nggak ya nanti yang mau menggantinya?
siapa lagi ya yang akan memujinya?
aahhh...
capek deh!
emang kalo nggak ikhlas, jadi capek ya..
ngitung mlulu!
Aku pengin bisa untuk tidak menghitungnya!
bahkan aku ingin bisa melupakannya!
Bisakah aku ikhlas dan tulus?
Bisakah aku "putih"?