Tuesday, December 18, 2007

Meniti Mimpi (bagian 3)



(di dalam prameks 11 itu ...)

Kamis petang, 13 Desember, di dalam kereta Prambanan Ekspress 11 itu, entah "kebetulan" macam apa yang membuat aku begitu mengalir menceritakan mimpi-mimpiku pada seorang sahabat, Wisnu. Tanpa "tedeng aling-aling", seperti telah terputus "urat malu"ku, aku bercerita begitu banyak hal, dari a sampai z, hingga detail yang kecil-kecil pun terkuak. Aku tahu, ini aneh. Dan aku pun tahu, dia cukup kaget. Namun dengan empatinya, dia tetap mendengar mimpiku.

Saat itu, hatiku merasa "plong", tapi di sisi lain aku juga tetap punya rasa malu. Bahkan waktu itu aku katakan padanya, mungkin aku tak akan punya "muka" lagi untuk pertemuan berikutnya, karena sesungguhnya aku menyesal telah bercerita panjang lebar dalam dan tinggi tentang mimpiku. Aku bahkan sampai berpikir bahwa malam harinya aku tidak bisa tidur karena terselimuti sesal dan malu yang amat sangat.

Tapi, ternyata, dalam perenunganku di malam harinya, aku justru bersyukur atas "kebetulan" yang terjadi pada rentang 17.45-18.40 wib di sepanjang rel, dari Balapan sampai ke Lempuyangan.


Terima kasih, Wisnu, telah mendengarkan (dan mungkin menertawakan juga) mimpi-mimpiku. Do'akan aku untuk aku bisa tetap melangkah meraih mewujudkannya.

Terima kasih Allah, atas "kebetulan" ini. (Karena aku yakin tidak ada kebetulan tanpa-Mu). Alhamdulillah..

No comments: