Monday, November 19, 2007

Meraih Mimpi (bagian 2)

Aku menemukan pembatas buku “Edensor” karya Andrea Hirata yang aku beli tadi pagi. Di pembatas buku tersebut tertulis:
“Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.” – Arai

Malam ini, aku benar-benar bermimpi. Tepatnya merangkaikan kembali mimpi-mimpiku (yang sudah cukup lama ada dalam benakku).
Aku bermimpi memiliki taman bacaan!

Begitu lekat mimpi itu, sehingga hatiku membuncah dan dadaku berdebar keras ketika aku menuliskan ini. Jemariku bergetar menyusuri tuts demi tuts huruf untuk aku dapat merangkai kata yang tepat menggambarkan mimpiku.

Setelah pagi tadi aku ”kalap” borong buku, malam ini ketika aku sedang asyik membaca buku-bukuku, terjadi ”insiden” yang menimpa seorang pencinta buku. Penyitaan (dengan alasan mengganggu kegiatan belajar) terhadap sebagian koleksi bukunya, begitu menyentakku, mengoyak perasaanku. Mungkin bagi orang lain, ini hanya insiden kecil, ... aalaaah, cuma buku saja kok!

Tidak! Tidak bagiku. Ini benar-benar menyentakku. Ketika aku membayangkan, hal itu harus terjadi padaku.. oh.. tidak, aku tak akan sanggup menghadapinya. Jiwaku tercerabut! Aku tak mau bila malam ini, ketika aku belum tertidur, mimpiku untuk memiliki taman bacaan harus terkoyak.

Allah Tuhanku ... aku memohon untuk Kau peluk erat mimpi-mimpiku!
Peristiwa yang aku alami malam ini, benar-benar menggiring aku pada tekad bisa mewujudkan mimpi.
Aku tidak sedang tidur! Aku sedang membangun keutuhan mimpiku!

Aku memohon pada-Mu sebuah kekuatan bagiku aku bisa mewujudkan mimpiku untuk memiliki taman bacaan...

1 comment:

Anonymous said...

weh komen ku yg dulu g publish tho.

gene... kl mb pen punya taman bacaan. aku pen punya perpustakaan. ha punya? yah, kl g sanggup bikin (Tuhan, adakah akankah Kau peluk???) ... aku memimpikan menemukan perpustakaan modern minimalis yg buka 24 jam. ruang baca nyaman dan...... GAK BERDEBU!!

pis..
u