Thursday, May 22, 2008

Mengenal diri sendiri

Bukan bermaksud PDOD (baca: Percaya Diri Over Dosis), bukan pula narsis, tetapi menyayangi diri sendiri menjadi hal yang penting bagiku. Ada paribahasa mengatakan: tak kenal maka tak sayang. Nah.. agar aku bisa menyayangi diriku sendiri, aku berusaha lebih dalam dan cermat untuk mengenali diriku sendiri.
Seiring putaran jam, hari, minggu, bulan dan tahun, kini aku mengenal diriku lebih dalam. Aku semakin nyaman menjalani hidupku. Aku mencintai diriku lebih mesra. Aku bisa menerima ”kekuranganku” dengan lebih legowo. Aku lebih jujur (setidaknya pada diriku sendiri). Aku menjalani waktuku lebih bermakna. Aku memiliki kesadaran waktu dan tempat dengan lebih indah.

Tapi di balik semua itu, secara jujur ku akui, aku pun punya ketakutan dalam mengenali dan menilai diri sendiri. Subyektifitas pasti ada dalam ber-aku-aku. (Coba saja, hingga kalimat ini, ada berapa “aku” dan “-ku” yang tertulis). Subyektifitas yang menginginkan untuk aku bisa dinilai “sempurna”, atau “pura-pura sempurna” tentu ada dalam benak dan hatiku. Tetapi aku pun letih jika harus berpura-pura selalu.

Ketakutanku terobati manakala aku bertemu dengan sahabat-sahabat sejatiku, yang bisa jadi mereka mengenali aku dengan lebih obyektif atau bahkan mengenali aku lebih dari aku mengenali diriku sendiri. Mereka adalah sahabat yang mampu dan mau memberikan kritik (mungkin pedas dan menyakitkan) serta masukan (yang akan berbuah manis dan menyegarkan). Hidup bersama mereka membuat aku lepas, tanpa harus berpura-pura. Aku menjalani hidupku dengan kejujuran.

Sahabat-sahabatku, terima kasih, telah membantu aku mengenal diriku sendiri.

2 comments:

Anonymous said...

wah, bu ummul habis ikut pelatihan pengembangan diri yaa. menurut kami secara umum ada empat kategori dalam mengenal manusia yaitu 1-aku tahu orang lain tahu, 2-aku tahu orang lain tidak tahu, 3-aku tidak tahu orang lain tahu dan 4-aku tidak tahu orang lain juga tidak tahu. Tugas kita adalah memperluas area aku tahu orang lain tahu agar bisa saling memahami. salam.

ummul said...

ok. terima kasih atas bantuannya dalam mengenal "aku". Semoga kita tidak sekedar mengenal, tapi juga bisa saling memahami.

eh, btw, ini siapa? aku "belum kenal" dengan "sang anonim". :-)