Sunday, June 22, 2008
Aku Bersyukur
Tuesday, June 17, 2008
Pulang
Pulang kampung bagiku seperti men-charge jiwaku yang lelah dalam berpetualang, menjalani roda kehidupan. Seperti memutar ulang waktu, saat aku bisa kembali ke masa kecil nan indah. Masa kecil yang penuh mimpi sederhana, dan aku bersyukur beberapa impian masa kecilku telah terwujud.
Pulang ke rumah, aku menyusuri kembali kisah tumbuh kembangku. Pulang ke rumah, aku termenung kembali di sudut favorit di rumahku. Dulu, aku selalu membingkai anganku (juga mimpiku) di sudut ini. Saat pulangku kali ini, bingkai itu telah usang, namun gambaran kehidupan yang terjadi dalam bingkai tersebut selalu dinamis. Aku bersyukur atas semua perjalanan kehidupan yang diberi-Nya. Entah mengapa, setiap aku pulang, selalu aku melihat bingkai ini. Dalam bingkai usang itu, aku pun kembali membuat impian baru untuk masa depanku. Kini jiwaku kembali segar.
Alhamdulillah...
Tuesday, June 10, 2008
Friday, June 6, 2008
Keluarga Besar Jurusan Arsitektur UNS
Monday, June 2, 2008
Silaturahmi
Pagi tadi, "kebetulan" terjadi lagi. Kebetulan ada seorang gadis yang menyapa, "Mbak-nya yang kemarin ke Lembah Hijau ya?". "Lho kok tau?" pertanyaan tersebut kujawab dengan pertanyaan. Ternyata Mbak Pipit, nama gadis tersebut adalah dokter hewan di Lembah Hijau Multifarm. Ceritanya jadi nyambung deh! Bukan hanya bercerita tentang sapi-sapi yang setiap hari di-gaul-i Mbak Pipit, ceritanya melebar. Dari hal ini aku jadi merasa "dunia ternyata sempit" ya. Silaturahmi jadi nyambung.
Kejadian seperti ini sebenarnya bukan yang kali pertama. Sering aku menyambung silaturahmi dengan beberapa orang yang dulunya "tidak kenal", hingga kenal, kenal sangat baik, bisa saling tau, saling tukar informasi dan pada tahapan tertentu bisa saling memahami. Mungkin orang "bule" menyebut perlunya net work untuk bisa mendapatkan atau mencapai sesuatu dalam bisnisnya. Tetapi, berdasarkan pengalamanku, aku sering sekali mendapat berbagai kemudahan kerena hubungan silaturahmi yang baik (tentu saja: secara kuantitas dan kualitas). Beberapa pekerjaan, aktivitas, ilmu, bahkan rejeki (orang suka menyebutnya penghasilan: uang, harta dan sebagainya) yang aku terima, jalannya atau salurannya adalah melalui silaturahmi yang baik.
Aku percaya, Allah yang memberi rejeki, dan rejeki tersebut tidak bisa diduga dari mana datangnya. Aku percaya, silaturahmi adalah salah satunya.
Senyum, dan sambung silaturahmi yuuuk....
Sunday, June 1, 2008
Mimpi tentang Bumi
Aku awalnya sekedar jalan-jalan saja, memanfaatkan waktu sebelum "libur" akhir pekan yang sebenarnya. Berbekal informasi bahwa ada yang menjual susu segar, aku mencoba menyusuri "susu" tersebut. (Oya.. aku penggemar susu, laktosaholic, eh apa pun namanya. Yang jelas, jika dalam satu hari aku tidak mengkonsumsi susu, aku bisa "sakaw", rasanya perut keroncongan sehari penuh, sugesti bahwa aku akan menjadi kurus kering bisa muncul di benakku... aneh..).
Apa yang aku temukan? Lebih dari sekedar susu!
Di Lembah Hijau, aku menyaksikan peternakan dan pertanian terpadu. Selain pasti menghasilkan produk pertanian dan peternakan, konsep ke depannya, bisa zero waste.
Tai-nya (kotoran-eek) sapi-sapi diolah menjadi kompos. Kompos bisa menyuburkan tanaman dan padi. Batang padi sisa panen yang sudah difermentasi untuk pakan sapi. Begitu seterusnya.

Wah, jika saat ini semua orang di bumi ini bisa konsisten menerapkan konsep zero waste, bumi yang sekarang kita pinjam dari anak-cucu kita, tidak perlu dipenuhi sampah yang menutupi permukaannya. Anak cucu generasi mendatang yang kini belum lahir, yang dari merekalah bumi ini kita pinjam, pasti akan senang menerima bumi mereka untuk kehidupannya kelak.
Hei..ingat! Bumi ini bukan bumi milik kita yang bisa kita wariskan ke anak cucu kita. Bumi ini justru bumi milik anak cucu kita generasi yang akan datang, bumi inilah yang sekarang kita pinjam dari mereka.
Mimpikah ini?
Semoga bukan mimpi.