Membahas tektonika arsitektur di Indonesia tak bisa lepas dari YB Mangunwijaya dan Eko Prawoto. Aku tertarik sekali untuk mempelajari tektonika arsitektur. Perkenalanku dengan tektonika terjadi saat aku menyusun tesisku tentang bangunan gereja karya YB Mangunwijaya. Mempelajari karya YB Mangunwijaya membuat aku semakin "membumi" (aku teringat saat kuliah S1, desainku lebih banyak yang hanya membawa "mimpi").
Pembelajaranku tentang tektonika belumlah usai. Apalagi setelah berdiskusi dengan Pak Eko Prawoto, yang bisa dibilang sebagai "murid" YB Mangunwijaya. Dari diskusi dan mengalami "rasa ruang" di karya Pak Eko Prawoto, aku mencoba menuliskan dalam beberapa artikel. Menulis bagiku juga merupakan proses pembelajaran yang mengasyikan. Semoga segera setelah ini aku bisa posting supaya aku bisa lebih berbagi cerita. Semoga pula, kali ini lebih "arsitektural", bukan sekedar mimpi.
Saturday, August 9, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Please visit our blog at http://airsetitik.tk or http://airsetitik.co.cc.
Thank you and regards-Air Setitik
Post a Comment